‘Mungkin kini kau tlah menghilang tanpa jejak
Mengubur semua indah kenangan
Tapi aku slalu menunggumu di sini
Bila saja kau berubah pikiran’
seberapa pantas—SO7
Kemarin gw nangis lagi, entah kenapa. Malu banget sebenarnya untuk nangis di depan umum, apalagi di depan anak-anak kecil yang ga tau apapun -_-d. Apalagi di depan dia, temen gw. Mungkin dia pikir semuanya salah dia. Mungkin wajar kalo dia pun merasa bersalah. Tapi mau gimana lagi…kata-katanyalah yang mungkin sebegitu membuat gw menangis. Dan ga bisa berhenti.
Cinta…itu yang gw lihat dari dia. Dan perasaan iri…bagaimana rasanya dicintai dengan sepenuh hati. Dan bagaimana mencintai dengan sepenuh hati. Sayangnya gw gag pernah bisa mendapatkan semua itu. So, dengan semua kisah cinta yang ga akan berakhir happily ever after, gw ‘sakit’ ketika mendengar semua kalimat itu.
Seberapa pantas dirimu buat gw tunggu?
Itu yang gw tanyakan.
Apa kamu cukup hebat? Apa kamu cukup kuat? Apa kamu cukup indah?
Dan entah kenapa jawabannya selalu iya. Dirimu lah yang gw impikan dalam setiap gambaran masa depan gw. Dirimulah yang gw inginkan membersamai gw di saat gw 50 tahun lagi. Dirimulah yang gw udah gw plotkan menjadi sosok yang gw bersamai untuk menghabiskan the rest of my life. Dirimulah yang selalu gw doakan di tiap sujud gw.
Tapi apa gw bisa cukup bertahan dengan semua itu?
Berapa lama?
5 tahun? Atau 10 tahun? Tanpa ada janji apapun? Tanpa kepastian apapun?
Jujur, gw pengen melakukannya, tapi apa gw bisa tahan menunggu selama itu? Hanya dengan cinta yang benar-benar menguasai seluruh hati gw? Dan sudah ada dia yang kau janjikan terlebih dahulu?
Bagaimana jika semuanya mimpi di siang bolong? Bagaimana jika kamu tetap memilihnya? Bagaimana jika ada orang lain yang menawarkan cinta pada gw? Bagaimana jika gw goyah?
Bagaimana?
Gw ingin tegar dan kuat. Tapi gw butuh dirimu. Di samping gw.