Aku rasa aku tahu…
Bagaimana rasanya dalam one liter of tears…
Dalam endless love…
Dalam glass shoes…
Atau cerita mana pun juga…
Bahkan dalam land of woman…ketika meg ryan berteriak di tengah hujan pada adam brody…rasanya pun aku ingin berteriak seperti itu…
Tapi itu artinya aku berputus asa…
Meskipun rasa sakitnya menggerogoti tiap detikku, aku harus bertahan dan tidak boleh berputus asa. Akan ada malaikat yang datang—aku percaya itu, tapi dengan semakin kuatnya dia dan semakin lemahnya aku, aku tak tahu kapan malaikat itu akan datang.
Dan aku bingung harus bagaimana…
Kata orang banyak, orang yang hebat itu kebanyakan mati muda. Aku jadi ingat dengan septi, sahabat yang sudah pergi sejak 5 tahun yang lalu. Dan dia orang hebat. Jadi, apakah aku pun juga akan dipanggil secepat itu?
Tuhan, aku bingung dan takut…aku tak ingin orang lain menderita, sedih atau apapun juga. The only thing that I can do is smiling. But, maybe I fake a smile, inside I’m still dying…
Aku teringat pada sebuah lagu, yang begitu ku sukai 4 tahun lalu, my chemical romance:
“Cancer”
Turn away,
If you could get me a drink
Of water ’cause my lips are chapped and faded
Call my aunt Marie
Help her gather all my things
And bury me in all my favouritecolours,
My sisters and my brothers, still,
I will not kiss you,
‘Cause the hardest part of this is leaving you.Now turn away,
‘Cause I’m awful just to see
‘Cause all my hairs abandoned all my body,
Oh, my agony,
Know that I will never marry,
Baby, I’m just soggy from the chemo
But counting down the days to go
It just ain’t living
And I just hope you know
That if you say (if you say)
Goodbye today (goodbye today)
I’d ask you to be true (cause I’d ask you to be true)
‘Cause the hardest part of this is leaving you
‘Cause the hardest part of this is leaving you
Pada detik itu, aku tak tahu kalau suatu hari lagu ini ku nyanyikan…
*catatan seorang teman…