aku tak pernah bisa membencimu
meskipun kau torehkan luka yang sangat dalam dalam diriku
kata-katamu yang setajam pisau yang diasah hingga setipis embun
kata-katamu yang merendahkanku hingga ada di jurang terdalam
apa yang kau coba isyaratkan dari kata-kata itu?
bahwa kau terlalu mencintaiku dan tidak terima dengan keputusanku ini?
karena memang inilah bahagiaku dan bahagiamu…
aku memikirkanmu setiap saat, bahkan ketika kita tidak bersama lagi,
aku mendoakanmu dalam setiap sujudku, berharap Ia akan memberimu hidayah yang coba ku berikan padamu
aku mulai mengembalikan perasaan yang pernah tercecer dalam waktu yang memperkosa masa-masa kita
tapi kau menghancurkan segalanya
hanya untuk sebuah ego yang bahkan tak bisa kau kuasai sendiri
apa maumu sebenarnya, mas?
melukaiku setelah menyembuhkanku?
atau hanya ingin menjatuhkanku lebih dalam lagi?
kalau itu maumu, maka kau harus siap untuk kecewa
karena kau menyadarkanku pada satu fase awal dari kebencian tak berakhir ini
kau yang akan sadar suatu saat nanti mas
meskipun kau menjatuhkanku, aku tahu aku dapat bangkit sekarang
bukan karenamu, tapi karenaku…
saat ini, kau hanya seseorang yang singgah di kehidupanku
untuk menorehkan banyak luka
dengan sedikit tawa…